KONTES MEMBUAT ARTIKEL

KONTES MEMBUAT ARTIKEL
METLAND DEVELOPER PROPERTI TERBAIK DI INDONESIA

Senin, 08 Desember 2014

Antara “FPI VS Ahok”

Semua pemberitaan media cetak maupun elektronik tidak ada habisnya membahas tentang ahok yang naik pangkat menjadi gubernur Jakarta sementara FPI yang begitu was-was karena Ahok kaum minoritas yang akan punya kekuasaan, pembahasan ini menjadi menarik bagi saya karena ini merupakan sikap non toleransi antar etnis kultur dan bangsa.

Dengan mempelajari dan menganalasis alasan detail dari FPI dan ahok dengan melakukan observasi pemberitaan yang merebak diharapkan akan ditemukan titik penyelesaian.
Apakah selama ini FPI memang mempunyai indikasi melakukan diskriminasi kepada Ahok? Alasan apa yang menyebabkan FPI melakukan kekerasan?  bagaimana cara penyelesaiannya?
Apa itu etnis kultur? Etnis kultur adalah keberagaman pola perilaku, kenyakinan dan semua produk dari kelompok orang tertentu yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya.
Dan maupun bangsa yang mencakup semuanya yang umum karakteristik seperti warisan kultural, nasionalitas, ras, agama dan Bahasa.

Setiap individu termasuk masyarakat / kelompok harusnya dibekali pengalaaman salaing mengharagai dan menerima keberagaman etnis dan kultur, jika dari dini sudah diberi pengertian yang luas tentang keberagaman diharapkan dewasa nanti akan bisa menghargai dan menjunjung tinggi sikap toleransi.

Pemberitaan yang begitu genjar dan sikap kasar yang dilakukan oleh pihak FPI karena terpilihnya ahok sebagai gubernur Jakarta dan kebijaksanaan ahok yang dinilai FPI bersebrangan karena dilarangya perayaan idul adha dilingkungan SD karena perayaan tersebut hanya setahun sekali membuat jengah kelompok FPI yang dikenal melakukan apapun untuk menghalalkan keputusannya termasuk melakukan kekerasan dengan mengatasnamakan agama, beberapa pakar/ aktivis seperti Ratna sarumpaet sama sekali tidak setuju dengan sikap yang dilakuakan FPI menurutnya sikap yang dilakukan FPI tidak mencerminkan agama mayoritas yaitu islam untuk dicontoh karena sepengetahuannya agama islam sama sekali tidak menghalalkan umatnya untuk melaukan tindakan kasar kepada siapapun dan dia pun juga tidak setuju sikap ahok yang menyebutnya “lebay” atau berlebihan karena kebijaksanaannya tentang perayaan idul adha dianggap sudah menyalahi hak seseorang , dia pun mengecam sikap ahok yang terlalu emosi kepada sebagian staffnya yang dinilai temperamental kesemua orang. Begitu juga anggota DPR dari fraksi Golkar Muhammad Faisal yang menyebutkan bahwa Negara Indonesia berpatokan bukan pada agama tetapi kekuasaan tertinggi ialah lembaga kontitusi seharusnya FPI bisa menahan diri dan melakukan musyawarah dengan cara melakukan pertemuan dengan pihak ahok bukan dengan cara melakukan kekerasan dan pengrusakan fasilitas dikantor gubernur, harus ada yang memfasilitasi pertemuan tersebut bahwa sesungguhnya Negara kita adalah Negara demokrasi.

Diharapkan dengan adanya mediasi FPI terhadap Ahok bisa diambil keputusan yang bisa diterima oleh ke-2 pihak, tidak adanya kekerasan yang dilakukan pihak FPI kepada penjagaan Polisi maupun tindakan main hakim sendiri.

Referensi:
Danang Pramono, “Ahok VS FPI, kompas, Jakarta, 2014
chris2ade.wordpress.com/2009/05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar