Semua pemberitaan media cetak maupun
elektronik tidak ada habisnya membahas tentang ahok yang naik pangkat menjadi
gubernur Jakarta sementara FPI yang begitu was-was karena Ahok kaum minoritas
yang akan punya kekuasaan, pembahasan ini menjadi menarik bagi saya karena ini
merupakan sikap non toleransi antar etnis kultur dan bangsa.
Dengan mempelajari dan menganalasis
alasan detail dari FPI dan ahok dengan melakukan observasi pemberitaan yang
merebak diharapkan akan ditemukan titik penyelesaian.
Apakah selama ini FPI memang
mempunyai indikasi melakukan diskriminasi kepada Ahok? Alasan apa yang
menyebabkan FPI melakukan kekerasan?
bagaimana cara penyelesaiannya?
Apa itu etnis kultur? Etnis kultur
adalah keberagaman pola perilaku, kenyakinan dan semua produk dari kelompok
orang tertentu yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya.
Dan maupun bangsa yang mencakup
semuanya yang umum karakteristik seperti warisan kultural, nasionalitas, ras,
agama dan Bahasa.
Setiap individu termasuk masyarakat /
kelompok harusnya dibekali pengalaaman salaing mengharagai dan menerima keberagaman
etnis dan kultur, jika dari dini sudah diberi pengertian yang luas tentang
keberagaman diharapkan dewasa nanti akan bisa menghargai dan menjunjung tinggi
sikap toleransi.
Pemberitaan yang begitu genjar dan sikap kasar yang dilakukan
oleh pihak FPI karena terpilihnya ahok sebagai gubernur Jakarta dan
kebijaksanaan ahok yang dinilai FPI bersebrangan karena dilarangya perayaan
idul adha dilingkungan SD karena perayaan tersebut hanya setahun sekali membuat
jengah kelompok FPI yang dikenal melakukan apapun untuk menghalalkan
keputusannya termasuk melakukan kekerasan dengan mengatasnamakan agama,
beberapa pakar/ aktivis seperti Ratna sarumpaet sama sekali tidak setuju dengan
sikap yang dilakuakan FPI menurutnya sikap yang dilakukan FPI tidak
mencerminkan agama mayoritas yaitu islam untuk dicontoh karena sepengetahuannya
agama islam sama sekali tidak menghalalkan umatnya untuk melaukan tindakan
kasar kepada siapapun dan dia pun juga tidak setuju sikap ahok yang menyebutnya
“lebay” atau berlebihan karena kebijaksanaannya tentang perayaan idul adha
dianggap sudah menyalahi hak seseorang , dia pun mengecam sikap ahok yang
terlalu emosi kepada sebagian staffnya yang dinilai temperamental kesemua
orang. Begitu juga anggota DPR dari fraksi Golkar Muhammad Faisal yang
menyebutkan bahwa Negara Indonesia berpatokan bukan pada agama tetapi kekuasaan
tertinggi ialah lembaga kontitusi seharusnya FPI bisa menahan diri dan
melakukan musyawarah dengan cara melakukan pertemuan dengan pihak ahok bukan
dengan cara melakukan kekerasan dan pengrusakan fasilitas dikantor gubernur,
harus ada yang memfasilitasi pertemuan tersebut bahwa sesungguhnya Negara kita
adalah Negara demokrasi.
Diharapkan dengan adanya mediasi FPI terhadap Ahok bisa
diambil keputusan yang bisa diterima oleh ke-2 pihak, tidak adanya kekerasan
yang dilakukan pihak FPI kepada penjagaan Polisi maupun tindakan main hakim
sendiri.
Referensi:
Danang Pramono, “Ahok VS FPI, kompas, Jakarta, 2014
chris2ade.wordpress.com/2009/05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar