Kaum difabel sering kali
terlupakan, tanpa rasa iba kita sering kali mengabaikan-nya, mereka hanya butuh
pengakuan terhadap keberadaannya.
Kaum difabel adalah kaum istimewa meski tidak lengkap secara fisik maupun mental, namun mereka mampu
melakukan apapun yang belum tentu kita orang normal bisa melakukan, kiita salah untuk mengartikan
bahwa mereka kaum yang tidak bisa melakukan apa-apa atau hanya menjadi beban hidup bagi keluarganya.
Terkadang timbul pertanyaan
mengapa kita diberikan sang pencipta begitu lengkap ada mata, telinga, hidung,tangan
dan mulut tapi kita merasa apa yang kita punya kurang seharusnya kita
memanfaatkan dan menggunakan apa yang kita punya seperti apa yang telah kita
lakukan dengan menggunakan mata kita untuk melihat betapa semangatnya kaum
difabel, mendengar keluh kesah hingga semangat untuk sukses walau fisik mereka
tidak sempurna dan tangan kita mampu menggenggam untuk bersatu dengan mereka
merubah mimpi yang mungkin akan menjadi kenyataan mimpi besar kita semua.
Tidak dapat dipungkuri walau
dengan ijasah S2 kaum difabel sangat susah untuk mendapatkan pekerjaan tapi
lain halnya Dalam cpns 2013 pemerintah alokasi 351 formasi jumlah itu tersebar
untuk kementrian atau lembaga sebanyak 63 orang untuk kaum difabel dan ini
menjadi perhatian khusus.
Dalam dunia pendidikan pun kaum
difabel menjadi sorotan tidak hanya minimnya fasilitas pendidikan yang ada di
wilayah terpencil misalnya Cirebon, disana mereka hanya bisa menampung 6% untuk
kaum difabel dari total kaum difabel terlebih lagi fasilitas umum yang biasanya tidak ada tempat khusus
untuk pejalan dengan menggunakan kursi roda seperti statiun kareta api yang ada
diwilayah jawa tengah seperti statiun lempuyangan dan malang, pemerintah harus secepatnya memperbaiki infrastruktur dan mulai berpikir pelayanan terbaik untuk menyamaratakan hak-hak kaum difabel dengan
warga normal lainnya.
Banyak fasilitas umum diindonesia
belum ramah untuk kaum difabel contohnya fasilitas toilet umum jika di mal
besar seperti Jakarta sudah tidak susah
menemukan toilet khusus untuk kaum difabel tidak sama halnya diwilayah solo, toilet umum yang
tersebar diwilayah ruang public belum memadai untuk penyandang cacat, Beberapa
orang yang menggunakan kursi roda mencoba untuk masuk ke dalam toilet yang
berada di pinggir Jl Slamet Riyadi itu.Saat mencoba masuk, mereka kesulitan
untuk naik ke ruang toilet sebab harus merangkak melewati tangga yang cukup
tinggi. Padahal orang biasa maupun orang berkebutuhan khusus sama-sama memiliki
keinginan untuk difasilitasi untuk kebutuhan buang air kecil atau buang air
besar. “Tapi eksekusi akhirnya berbeda. Orang biasa bisa memanfaatkan toilet sedangkan
kami tidak bisa,” ujar Noor sang penyandang cacat yang melakukan orasi "Dicari Toilet Ramah Disabilitas".
Kita sebagai makhluk yang
memiliki fisik sempurna jangan sekalipun berfikir bahwa kaum difabel adalah
produk ciptaan tuhan yang gagal tapi berpikirlah apa yang mereka lakukan untuk
dunia dengan keterbatasannya tersebut mereka mampu untuk melakukan perbaikan
dan perubahan yang belum bisa kita lakukan sebagai makhluk yang fisiknya sempurna. semoga akan ada hak dan kewajiban serta pelayanan yang terbaik yang akan diciptakan pemerintah untuk kaum-kaum difabel.
Referensi :
http://batamtoday.com/berita32667-CPNS-Tahun-ini,-Pemerintah-Alokasikan-351-Formasi-untuk-Kaum-Difabel-.html
www.pikiran-rakyat.com/node/294521
www.solopos.com/2013/10/14/toilet-umum-kaum-difabel-kesulitan-akses-toilet-453397
Tidak ada komentar:
Posting Komentar